Jumat, 29 November 2013

Profil Eden Hazard


Tanggal lahir :
07 Januari 1991
Lahir di : La Louviere, Belgia
Zodiac :
Capricorn
Tinggi Badan : 172

Kewarganegaraan : Belgia
Ayah : Thierry
Ibu : Carine
Saudara
: Thorgan Hazard (adik) , Kylian (adik), Ethan (adik)
Terkenal sejak bergabung dalam tim "Lille" (2005-2007)

Karier di Chelsea

Eden Hazard resmi bergabung dengan Chelsea pada Juni 2012 dari klub Prancis, Lille. Dia menjadi pemain Belgia keempat Chelsea setelah Thibaut Courtois, Romelu Lukaku dan Kevin De Bruyne. Setelah debutnya yang impresif, temasuk mencetak gol saat melawan Seattle Sounders, Eden terus tampil memukau di pra-musim dan sedikit terkejut untuk melihatnya menjadi starter di Community Shield melawan Manchester City di Vila Park. 

Sepekan kemudian dia membuat debutnya di Premier League, membuat dua assist melawan Wigan dan menciptakan terjadinya gol Branislav Ivanovic dan membuat Ivan Ramis melanggarnya di kotak penalti. 

 

Dia melakukan hal yang sama di laga kami selanjutnya, kemenangan 4-2 atas Reading, meraih penalti dimana Frank Lampard sukses menjadi eksekutor dan memberikan assist ke Branislav Ivanovic untuk mencetak gol keempat di laga tersebut. 

 

Hazard mencetak gol pertamanya untuk Chelsea lewat titik putih di kemenangan 2-0 atas Newcastle United sementara gol pertamanya dari permainan terbuka saat menang 4-1 atas Norwich City usai menyambut umpan Juan Mata. 

 

Hazard menerima kartu merah pertamanya sebagai pemain Chelsea saat di Piala Capital One laga semi-final melawan Swansea City usai menyerang ball-boy, dia mendapatkan larangan bermain sebanyak tiga kali. 

 

 

Sebelum Chelsea

Lahir pada 7 Januari 1991 di La Louviere, Belgia, kedua orang tua Hazard juga menjadi pemain sepakbola profesional. setelah bermain di klub Royal Stade Brainois dan Tubize, dia memutuskan untuk pindah ke Lille pada 2005. 

 

Dua tahun setelah itu, di musim 2007/2008, dia menjadi pemain cadangan reguler sebelum akhirnya menjadi pemain inti dan membuatnya menjadi Pemain Muda Terbaik Ligue 1 pada usia 17. 

 

Dia kembali bersinar di musim 2009/10 dengan mendapatkan gelar Pemain Muda Terbaik untuk kedua kalinya secara berturut-turut serta masuk ke daftar Pemain Terbaik Ligue 1.

 

Musim 2010/11 menjadi musim yang tak akan dilupakannya sebagai pemain Lille, meski mengalami awal yang buruk karena dikritik pelatih Belgia Georges Leekens serta gagal menjadi starter selama dua bulan, ia kembali membuktikan dirinya dan menjadi pemain penting yang membawa Lille menjuarai Ligue 1 dan Piala Prancis untuk pertama kalinya. Hazard juga dianugerahi Pemain Terbaik Ligue 1.

 

Di musim terakhirnya di Lille dia mencetak 21 gol dari 48 penampilan, Hazard juga membuat 18 assist. Lille sendiri berada di peringkat ketiga di bawah Montpellier dan Paris St-Germain dan membawa mereka ke babak kualifikasi Liga Champions.

 

Di pertandingan terakhirnya bersama Lille, ia diberi kehormatan menjadi kapten tim dan mencetak hat-trick melawan Nancy.

 

Karier Internasional

Hazard memulai debut internasionalnya bersama Belgia di usia 17 tahun dalam pertandingan melawan Luksemburg pada November 2008. Sampai saat ini, ia sudah membukukan 30 penampilan untuk timnas Belgia.

Lirik Lagu Geisha Feat. Ariel Noah - Cobalah Mengerti


Aku takkan pernah berhenti
Akan terus memahami, masih terus berfikir
Bila harus memaksa atau berdarah untukmu
Apapun itu asal kau mencoba menerimaku

Dan kamu hanya perlu terima
Dan tak harus memahami, dan tak harus berfikir
Hanya perlu mengerti aku bernafas untukmu
Jadi tetaplah di sini dan mulai menerimaku

Cobalah mengerti semua ini mencari arti
Selamanya takkan berhenti
Inginkan rasakan rindu ini menjadi satu
Biar waktu yang memisahkan

Dan kamu hanya perlu terima
Dan tak harus memahami, dan tak harus berfikir
Hanya perlu mengerti aku bernafas untukmu
Jadi tetaplah di sini dan mulai menerimaku

Cobalah mengerti semua ini mencari art
Selamanya takkan berhenti
Inginkan rasakan rindu ini menjadi satu
Biar waktu yang memisahkan

Cobalah mengerti semua ini mencari arti
Selamanya takkan berhenti
Inginkan rasakan rindu ini menjadi satu
Biar waktu yang memisahkan

Cobalah mengerti semua ini mencari arti
Selamanya takkan berhenti , selamanya takkan berhenti ;)

Sejarah Fans Fanatik Chelsea Football Club :)


Sepak bola tidak bisa lepas dari peran para suporter di tribun stadion. Dukungan para suporter fanatik kadang menjadi elemen penting untuk sebuah klub tersebut. Begitupula dengan klub sekelas Chelsea.
Chelsea memiliki basis suporter yang cukup besar di dunia. Sebutan untuk para pendukung Chelsea, True Blue ini ternyata memiliki sejarah panjang yang menarik untuk diulas.
Sekitar tahun 1970-1980, Chelsea Headhunters yang sebelumnya dikenal dengan Chelsea Shed Boys, kerap dikaitkan dengan holiganisme. Di Stamford Bridge, mereka menempati tribun Shed End, dari sanalah nama Chelsea Shed Boys berasal.
Chelsea Shed Boys ternyata tidak bertahan lama. Tahun 1976, pihak kepolisian London membubarkan komunitas tersebut dan berganti menjadi Chelsea Headhunters. Setelah FA mengeluarkan kebijakan baru di seluruh stadion Inggris agar menggunakan tribun yang dilengkapi bangku sikap holiganisme dan anarkis pun mulai luntur dengan sendirinya.
Sejak diambil oleh miliuner asal Rusia, Roman Abramovich tahun 2003 silam, True Blue menjadi suporter resmi yang didukung oleh pihak manajemen. True Blue pun menjadi semakin terorganisir dan berkembang pesat.
Fanatisme fans pendukung Chelsea terus bertamabah dan makin besar seiring prestasi yang diraih oleh The Blues. Dukungan pun menjalar hingga benua Asia, khususnya Indonesia.
Pada akhir Juli nanti, Chelsea akan mengadakan Asia Tour 2013 di Malaysia, Thailand, dan berakhir di Indonesia. Hal ini merupakan kesempatan langka bagi kedua belah pihak, di mana Frank Lampard cs dapat menyambangi para fansnya yang berada di Indonesia dan sebaliknya para fans bisa menyaksikan para pujaanya secara langsung.
Chelsea dijadwalkan akan bertanding dengan BNI Indonesia All Stars  pada 25 Juli nanti di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Pertandingan ini juga akan ditayangkan oleh stasiun televisi MNC TV. (Damar)

Rabu, 27 November 2013

Liga Pendidikan Indonesia SMPN 1 Barabai Tahun 2012 / 2013 :)


SMPN 1 Barabai Mengikuti lagi Pertandingan Liga Pendidikan Indonesia Tahun 2012 / 2013 yang diselenggarakan oleh Bupati HST Distadion Murakata Barabai dan wajah2 baru pun juga ada .


Berikut Nama2 Pemain SMPN 1 Barabai dan no punggung : Reza Khairul Ga'far ( 1 ) Fransiscus Bagus Hendratno ( 2 ) Muhammad Syairaji ( 3 ) M.Akmal Fremmuzar Pratama ( 4 ) M.Nofri Renaldi ( 5 ) Ahmad Fahmi ( 6 ) M.Fiqri Ramadani ( 7 ) M.Amin Ridwan ( 8 ) Zulfadiaz Aqsa Wibowo ( 9 ) Radiansyah ( 10 ) M.Khairani ( 11 ) Yusril Ihza Mahendra ( 12 ) Hendy Fitrianto ( 13 ) M.Andre Kurniawan ( 14 ) M.Kurniawan Saputra ( 16 ) M.Zulfadli ( 17 ) Budi Gunawan ( 18 ) M.Rezky Mubarak ( 19 ) Agus Prasetyo ( 31 ) M.Fajar ( 99 )

Dan berikut ini Formasi Kesebelasan SMPN 1 Barabai :)


Pertandingan pertama SMPN 1 Barabai bertemu dengan SMPN 1 batu benawa , dan dimenangkan oleh SMPN 1 Barabai dengan skor 7 - 0 yang dicetak oleh M.Fiqri Ramadani 2x , M.Akmal F.P 2x , M.Nofri Renaldi 1x , M.Khairani 1x dan Zulfadiaz AW 1x


Pertandingan Kedua SMPN 1 Barabai Menang By Atas SMPN 1 Ilung yang tidak bisa bertanding karena tidak cukup pemain .

Pertandingan ketiga SMPN 1 Barabai Bertemu Dengan Mtsn Wawai Gardu , salah satu pemain andalan SMPN 1 Barabai yaitu Zulfadiaz AW mengalami cedera yang kena penyakit Demam Berdarah dan dia tidak bisa mengikuti pertandingan tetapi SMPN 1 Barabai tetap bisa memenangkan pertandingan dengan skor 7 - 0 lagi yang dicetak oleh M.fiqri ramadani 2x , M.Akmal F.P 2x , Radiansyah 1x , M.Andre K 1x dan M.Nofri Renaldi 1x , kemenangan ini mengantarkan SMPN 1 barabai menuju semi final .

Pertandingan keempat yaitu Semi final SMPN 1 Barabai Bertemu Dengan Mtsn Birayang , dan dimenangkan Smpn 1 barabai dengan skor 3 - 0 yang dicetak oleh M.Fiqri Ramadani 2x dan M.akmal FP 1x Dan satu pemain SMPN 1 Barabai Mendapatkan kartu Merah yaitu Muhammad Amin Ridwan dan dia tidak bisa memperkuat SMPN barabai Di babak Final.

Dibabak final SMPN 1 Barabai Bertemu dengan musuh Bebuyutan yaitu MTsN barabai , dan akhirnya SMPN 1 barabai Tumbang ditangan Mtsn Barabai dengan skor 1 - 0 yang dicetak oleh Arif Rahman , dan SMPN 1 Barabai pun gagal berangkat menuju Banjarmasin untuk mengikuti LPI banjarmasin yang diselenggarakam oleh Gubernur Kalsel dan harus merelakan Mtsn barabai yang menuju banjarmasin .

Selesai ~

Profil Evan Dimas Darmono


Profil dan Biodata Evan Dimas Darmono - Pria kelahiran Surabaya 13 Maret 1995 ini adalah salah satu andalan tim Garuda Muda Indonesia U 19. Bermain di tengah sebagai pengatur serangan sekaligus kapten ini baru saja sukses mengantarkan Indonesia meraih gelar AFF 2013 dengan mengalahkan Vietnam lewat drama adu penalti di Sidoarjo, Jawa Timur.

Tidak berhenti sampai disitu, Evan Dimas CS, berhasil menahan imbang Korea Selatan di ajang kualifikasi piala Asia / AFC di GBK pekan silam. Tentunya disamping kesuksesan Tim Nasional U 19 ini ada banyak sekali faktor pendukung selain Evan Dimas CS, pelatih Indra Syafrie juga merupakan poin penting dalam kesuksesan Tim Nas kali ini.

Berikut Profil dan Biografi/Biodata Evan Dimas Darmono

Nama Lengkap : Evan Dimas Darmono
Tanggal Lahir: 13 Maret 1995
Tempat Lahir: Surabaya
Zodiac : Aries
Kebangsaan: Indonesia
Posisi Gelandang
Ayah: Condro Darmono
Ibu: Ana

Di level tim nasional, Evan sudah memulai karirnya di tingkat U-17 sekaligus menyandang ban kapten, sebelumnya ia juga telah mengantarkan Garuda Muda menjuarai turnamen HKFA International Youth Invitation di Hongkong pada tahun 2012. Ia juga merupakan wakil Indonesia dalam ajang pencarian bakat bertajuk ‘The Chance’ dan menjadi satu dari 100 anak yang beruntung bisa dilatih oleh mantan pelatih Barcelona Pep Guardiola.

Pada tahun 2013, dia dipanggil timnas U-19 untuk mengikuti Kejuaraan Remaja U-19 AFF 2013. Evan terpilih menjadi kapten tim menggantikan Gavin Kwan Adsit yang sedang trial di klub CFR Cluj. Di kejuaraan ini Evan menjadi pencetak gol terbanyak untuk Indonesia dengan 5 gol dan menjadikan timnas menjuarai Piala AFF untuk pertama kalinya.

Dua minggu setelahnya, timnas U-19 bertanding di Kualifikasi Kejuaraan U-19 AFC 2014. Di pertandingan penentuan grup melawan Korea Selatan, Evan berhasil mencetak hattrick yang membuat Indonesia lolos untuk ke-16 kalinya.
Evan lahir di Surabaya 13 Maret 1995, merupakan anak dari pasangan Condro Darmono dan Ana. Ayahnya bekerja sebagai tenaga security di salah satu komplek perumahan elit di kawasan Surabaya Barat. Evan menyelesaikan proses belajarnya di SMA Shafta Lontar Citra Surabaya. Ia pertama kali tekun bermain sepakbola sejak kelas 4 Sekolah Dasar (SD). Ia sempat menimba ilmu di SSB Sasana Bhakti (Sakti) bersama saudara sepupunya, Feri Ariawan. Bakatnya semakin terasah, ketika bergabung dengan SSB Mitra Surabaya pada 2007, saat itu Evan masih berusia 12 tahun. Di lapangan hijau, ia berperan sebagai gelandang. Meski postur tubuhnya mungil, daya jelajahnya sangat tinggi. Evan juga dikenal sebagai gelandang yang memiliki tenaga ekstra. Mitra Surabaya, salah satu klub yang berada dalam naungan kompetisi internal PSSI Surabaya, menjadi tim pertama yang dibela oleh Evan. Penampilan gemilangnya bersama Mitra, membuat namanya termasuk dalam skuad Surabaya untuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) III Jatim 2011. Selain itu, ia juga tercatat sebagai pemain tim Divisi II, Surabaya Muda. Evan menyandang ban kapten Tim Nasional (Timnas) U-17 Indonesia, sekaligus sukses mengantar Garuda Muda menjuarai HKFA International Youth Invitation Tournamen di Hongkong, awal 2012. Pada 2012 Evan terpilih sebagai wakil Indonesia dalam ajang pencarian bakat bertajuk ‘The Chance’, yang disponsori oleh salah satu apparel terkenal. Ia kemudian terbang ke Barcelona, menyisihkan ratusan ribu pemain muda lainnya di Indonesia. Di Barcelona, Evan mendapat pelatihan dan arahan langsung dari eks pelatih Barcelona, Pep Guardiola. Tahun 2013 Evan Dimas dipercaya sebagai kapten Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 dan mengantarkan garuda muda menjadi juara. Tak lama setelah berhasil menjuarai piala AFF U-19, Evan Dimas dan garuda muda lainnya kembali berlaga di piala AFC U-19. Laga perdana mereka melawan Laos pada 8 Oktober 2013 berakhir manis, Timnas U-19 menang telak atas laos 4-0, Evan Dimas menyumbang satu goal dalam laga itu. Dalam laga kualifikasi piala Asia U-19 berikutnya melawan Korea Selatan, Evan dimas membuat Hattrick, mencetak 3 goal, Timnas U-19 mengalahkan juara bertahan Piala Asia 11 kali, Korea Selatan dengan skor 3-2, membuat Timnas U-19 menjadi Juara Group G Kualifikasi AFC U-19 dan mengantarkan Timnas U-19 ke Piala Asia U-19 2014 Oktober mendatang di Myanmar.

Read more at http://uniqpost.com/profil/evan-dimas/
Evan lahir di Surabaya 13 Maret 1995, merupakan anak dari pasangan Condro Darmono dan Ana. Ayahnya bekerja sebagai tenaga security di salah satu komplek perumahan elit di kawasan Surabaya Barat. Evan menyelesaikan proses belajarnya di SMA Shafta Lontar Citra Surabaya. Ia pertama kali tekun bermain sepakbola sejak kelas 4 Sekolah Dasar (SD). Ia sempat menimba ilmu di SSB Sasana Bhakti (Sakti) bersama saudara sepupunya, Feri Ariawan. Bakatnya semakin terasah, ketika bergabung dengan SSB Mitra Surabaya pada 2007, saat itu Evan masih berusia 12 tahun. Di lapangan hijau, ia berperan sebagai gelandang. Meski postur tubuhnya mungil, daya jelajahnya sangat tinggi. Evan juga dikenal sebagai gelandang yang memiliki tenaga ekstra. Mitra Surabaya, salah satu klub yang berada dalam naungan kompetisi internal PSSI Surabaya, menjadi tim pertama yang dibela oleh Evan. Penampilan gemilangnya bersama Mitra, membuat namanya termasuk dalam skuad Surabaya untuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) III Jatim 2011. Selain itu, ia juga tercatat sebagai pemain tim Divisi II, Surabaya Muda. Evan menyandang ban kapten Tim Nasional (Timnas) U-17 Indonesia, sekaligus sukses mengantar Garuda Muda menjuarai HKFA International Youth Invitation Tournamen di Hongkong, awal 2012. Pada 2012 Evan terpilih sebagai wakil Indonesia dalam ajang pencarian bakat bertajuk ‘The Chance’, yang disponsori oleh salah satu apparel terkenal. Ia kemudian terbang ke Barcelona, menyisihkan ratusan ribu pemain muda lainnya di Indonesia. Di Barcelona, Evan mendapat pelatihan dan arahan langsung dari eks pelatih Barcelona, Pep Guardiola. Tahun 2013 Evan Dimas dipercaya sebagai kapten Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 dan mengantarkan garuda muda menjadi juara. Tak lama setelah berhasil menjuarai piala AFF U-19, Evan Dimas dan garuda muda lainnya kembali berlaga di piala AFC U-19. Laga perdana mereka melawan Laos pada 8 Oktober 2013 berakhir manis, Timnas U-19 menang telak atas laos 4-0, Evan Dimas menyumbang satu goal dalam laga itu. Dalam laga kualifikasi piala Asia U-19 berikutnya melawan Korea Selatan, Evan dimas membuat Hattrick, mencetak 3 goal, Timnas U-19 mengalahkan juara bertahan Piala Asia 11 kali, Korea Selatan dengan skor 3-2, membuat Timnas U-19 menjadi Juara Group G Kualifikasi AFC U-19 dan mengantarkan Timnas U-19 ke Piala Asia U-19 2014 Oktober mendatang di Myanmar.

Read more at http://uniqpost.com/profil/evan-dimas/
Evan lahir di Surabaya 13 Maret 1995, merupakan anak dari pasangan Condro Darmono dan Ana. Ayahnya bekerja sebagai tenaga security di salah satu komplek perumahan elit di kawasan Surabaya Barat. Evan menyelesaikan proses belajarnya di SMA Shafta Lontar Citra Surabaya. Ia pertama kali tekun bermain sepakbola sejak kelas 4 Sekolah Dasar (SD). Ia sempat menimba ilmu di SSB Sasana Bhakti (Sakti) bersama saudara sepupunya, Feri Ariawan. Bakatnya semakin terasah, ketika bergabung dengan SSB Mitra Surabaya pada 2007, saat itu Evan masih berusia 12 tahun. Di lapangan hijau, ia berperan sebagai gelandang. Meski postur tubuhnya mungil, daya jelajahnya sangat tinggi. Evan juga dikenal sebagai gelandang yang memiliki tenaga ekstra. Mitra Surabaya, salah satu klub yang berada dalam naungan kompetisi internal PSSI Surabaya, menjadi tim pertama yang dibela oleh Evan. Penampilan gemilangnya bersama Mitra, membuat namanya termasuk dalam skuad Surabaya untuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) III Jatim 2011. Selain itu, ia juga tercatat sebagai pemain tim Divisi II, Surabaya Muda. Evan menyandang ban kapten Tim Nasional (Timnas) U-17 Indonesia, sekaligus sukses mengantar Garuda Muda menjuarai HKFA International Youth Invitation Tournamen di Hongkong, awal 2012. Pada 2012 Evan terpilih sebagai wakil Indonesia dalam ajang pencarian bakat bertajuk ‘The Chance’, yang disponsori oleh salah satu apparel terkenal. Ia kemudian terbang ke Barcelona, menyisihkan ratusan ribu pemain muda lainnya di Indonesia. Di Barcelona, Evan mendapat pelatihan dan arahan langsung dari eks pelatih Barcelona, Pep Guardiola. Tahun 2013 Evan Dimas dipercaya sebagai kapten Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 dan mengantarkan garuda muda menjadi juara. Tak lama setelah berhasil menjuarai piala AFF U-19, Evan Dimas dan garuda muda lainnya kembali berlaga di piala AFC U-19. Laga perdana mereka melawan Laos pada 8 Oktober 2013 berakhir manis, Timnas U-19 menang telak atas laos 4-0, Evan Dimas menyumbang satu goal dalam laga itu. Dalam laga kualifikasi piala Asia U-19 berikutnya melawan Korea Selatan, Evan dimas membuat Hattrick, mencetak 3 goal, Timnas U-19 mengalahkan juara bertahan Piala Asia 11 kali, Korea Selatan dengan skor 3-2, membuat Timnas U-19 menjadi Juara Group G Kualifikasi AFC U-19 dan mengantarkan Timnas U-19 ke Piala Asia U-19 2014 Oktober mendatang di Myanmar.

Read more at http://uniqpost.com/profil/evan-dimas/
Evan lahir di Surabaya 13 Maret 1995, merupakan anak dari pasangan Condro Darmono dan Ana. Ayahnya bekerja sebagai tenaga security di salah satu komplek perumahan elit di kawasan Surabaya Barat. Evan menyelesaikan proses belajarnya di SMA Shafta Lontar Citra Surabaya. Ia pertama kali tekun bermain sepakbola sejak kelas 4 Sekolah Dasar (SD). Ia sempat menimba ilmu di SSB Sasana Bhakti (Sakti) bersama saudara sepupunya, Feri Ariawan. Bakatnya semakin terasah, ketika bergabung dengan SSB Mitra Surabaya pada 2007, saat itu Evan masih berusia 12 tahun. Di lapangan hijau, ia berperan sebagai gelandang. Meski postur tubuhnya mungil, daya jelajahnya sangat tinggi. Evan juga dikenal sebagai gelandang yang memiliki tenaga ekstra. Mitra Surabaya, salah satu klub yang berada dalam naungan kompetisi internal PSSI Surabaya, menjadi tim pertama yang dibela oleh Evan. Penampilan gemilangnya bersama Mitra, membuat namanya termasuk dalam skuad Surabaya untuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) III Jatim 2011. Selain itu, ia juga tercatat sebagai pemain tim Divisi II, Surabaya Muda. Evan menyandang ban kapten Tim Nasional (Timnas) U-17 Indonesia, sekaligus sukses mengantar Garuda Muda menjuarai HKFA International Youth Invitation Tournamen di Hongkong, awal 2012. Pada 2012 Evan terpilih sebagai wakil Indonesia dalam ajang pencarian bakat bertajuk ‘The Chance’, yang disponsori oleh salah satu apparel terkenal. Ia kemudian terbang ke Barcelona, menyisihkan ratusan ribu pemain muda lainnya di Indonesia. Di Barcelona, Evan mendapat pelatihan dan arahan langsung dari eks pelatih Barcelona, Pep Guardiola. Tahun 2013 Evan Dimas dipercaya sebagai kapten Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 dan mengantarkan garuda muda menjadi juara. Tak lama setelah berhasil menjuarai piala AFF U-19, Evan Dimas dan garuda muda lainnya kembali berlaga di piala AFC U-19. Laga perdana mereka melawan Laos pada 8 Oktober 2013 berakhir manis, Timnas U-19 menang telak atas laos 4-0, Evan Dimas menyumbang satu goal dalam laga itu. Dalam laga kualifikasi piala Asia U-19 berikutnya melawan Korea Selatan, Evan dimas membuat Hattrick, mencetak 3 goal, Timnas U-19 mengalahkan juara bertahan Piala Asia 11 kali, Korea Selatan dengan skor 3-2, membuat Timnas U-19 menjadi Juara Group G Kualifikasi AFC U-19 dan mengantarkan Timnas U-19 ke Piala Asia U-19 2014 Oktober mendatang di Myanmar.

Read more at http://uniqpost.com/profil/evan-dimas/
Evan lahir di Surabaya 13 Maret 1995, merupakan anak dari pasangan Condro Darmono dan Ana. Ayahnya bekerja sebagai tenaga security di salah satu komplek perumahan elit di kawasan Surabaya Barat. Evan menyelesaikan proses belajarnya di SMA Shafta Lontar Citra Surabaya. Ia pertama kali tekun bermain sepakbola sejak kelas 4 Sekolah Dasar (SD). Ia sempat menimba ilmu di SSB Sasana Bhakti (Sakti) bersama saudara sepupunya, Feri Ariawan. Bakatnya semakin terasah, ketika bergabung dengan SSB Mitra Surabaya pada 2007, saat itu Evan masih berusia 12 tahun. Di lapangan hijau, ia berperan sebagai gelandang. Meski postur tubuhnya mungil, daya jelajahnya sangat tinggi. Evan juga dikenal sebagai gelandang yang memiliki tenaga ekstra. Mitra Surabaya, salah satu klub yang berada dalam naungan kompetisi internal PSSI Surabaya, menjadi tim pertama yang dibela oleh Evan. Penampilan gemilangnya bersama Mitra, membuat namanya termasuk dalam skuad Surabaya untuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) III Jatim 2011. Selain itu, ia juga tercatat sebagai pemain tim Divisi II, Surabaya Muda. Evan menyandang ban kapten Tim Nasional (Timnas) U-17 Indonesia, sekaligus sukses mengantar Garuda Muda menjuarai HKFA International Youth Invitation Tournamen di Hongkong, awal 2012. Pada 2012 Evan terpilih sebagai wakil Indonesia dalam ajang pencarian bakat bertajuk ‘The Chance’, yang disponsori oleh salah satu apparel terkenal. Ia kemudian terbang ke Barcelona, menyisihkan ratusan ribu pemain muda lainnya di Indonesia. Di Barcelona, Evan mendapat pelatihan dan arahan langsung dari eks pelatih Barcelona, Pep Guardiola. Tahun 2013 Evan Dimas dipercaya sebagai kapten Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 dan mengantarkan garuda muda menjadi juara. Tak lama setelah berhasil menjuarai piala AFF U-19, Evan Dimas dan garuda muda lainnya kembali berlaga di piala AFC U-19. Laga perdana mereka melawan Laos pada 8 Oktober 2013 berakhir manis, Timnas U-19 menang telak atas laos 4-0, Evan Dimas menyumbang satu goal dalam laga itu. Dalam laga kualifikasi piala Asia U-19 berikutnya melawan Korea Selatan, Evan dimas membuat Hattrick, mencetak 3 goal, Timnas U-19 mengalahkan juara bertahan Piala Asia 11 kali, Korea Selatan dengan skor 3-2, membuat Timnas U-19 menjadi Juara Group G Kualifikasi AFC U-19 dan mengantarkan Timnas U-19 ke Piala Asia U-19 2014 Oktober mendatang di Myanmar.

Read more at http://uniqpost.com/profil/evan-dimas/
Evan lahir di Surabaya 13 Maret 1995, merupakan anak dari pasangan Condro Darmono dan Ana. Ayahnya bekerja sebagai tenaga security di salah satu komplek perumahan elit di kawasan Surabaya Barat. Evan menyelesaikan proses belajarnya di SMA Shafta Lontar Citra Surabaya. Ia pertama kali tekun bermain sepakbola sejak kelas 4 Sekolah Dasar (SD). Ia sempat menimba ilmu di SSB Sasana Bhakti (Sakti) bersama saudara sepupunya, Feri Ariawan. Bakatnya semakin terasah, ketika bergabung dengan SSB Mitra Surabaya pada 2007, saat itu Evan masih berusia 12 tahun. Di lapangan hijau, ia berperan sebagai gelandang. Meski postur tubuhnya mungil, daya jelajahnya sangat tinggi. Evan juga dikenal sebagai gelandang yang memiliki tenaga ekstra. Mitra Surabaya, salah satu klub yang berada dalam naungan kompetisi internal PSSI Surabaya, menjadi tim pertama yang dibela oleh Evan. Penampilan gemilangnya bersama Mitra, membuat namanya termasuk dalam skuad Surabaya untuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) III Jatim 2011. Selain itu, ia juga tercatat sebagai pemain tim Divisi II, Surabaya Muda. Evan menyandang ban kapten Tim Nasional (Timnas) U-17 Indonesia, sekaligus sukses mengantar Garuda Muda menjuarai HKFA International Youth Invitation Tournamen di Hongkong, awal 2012. Pada 2012 Evan terpilih sebagai wakil Indonesia dalam ajang pencarian bakat bertajuk ‘The Chance’, yang disponsori oleh salah satu apparel terkenal. Ia kemudian terbang ke Barcelona, menyisihkan ratusan ribu pemain muda lainnya di Indonesia. Di Barcelona, Evan mendapat pelatihan dan arahan langsung dari eks pelatih Barcelona, Pep Guardiola. Tahun 2013 Evan Dimas dipercaya sebagai kapten Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 dan mengantarkan garuda muda menjadi juara. Tak lama setelah berhasil menjuarai piala AFF U-19, Evan Dimas dan garuda muda lainnya kembali berlaga di piala AFC U-19. Laga perdana mereka melawan Laos pada 8 Oktober 2013 berakhir manis, Timnas U-19 menang telak atas laos 4-0, Evan Dimas menyumbang satu goal dalam laga itu. Dalam laga kualifikasi piala Asia U-19 berikutnya melawan Korea Selatan, Evan dimas membuat Hattrick, mencetak 3 goal, Timnas U-19 mengalahkan juara bertahan Piala Asia 11 kali, Korea Selatan dengan skor 3-2, membuat Timnas U-19 menjadi Juara Group G Kualifikasi AFC U-19 dan mengantarkan Timnas U-19 ke Piala Asia U-19 2014 Oktober mendatang di Myanmar.

Read more at http://uniqpost.com/profil/evan-dimas/
Evan lahir di Surabaya 13 Maret 1995, merupakan anak dari pasangan Condro Darmono dan Ana. Ayahnya bekerja sebagai tenaga security di salah satu komplek perumahan elit di kawasan Surabaya Barat. Evan menyelesaikan proses belajarnya di SMA Shafta Lontar Citra Surabaya. Ia pertama kali tekun bermain sepakbola sejak kelas 4 Sekolah Dasar (SD). Ia sempat menimba ilmu di SSB Sasana Bhakti (Sakti) bersama saudara sepupunya, Feri Ariawan. Bakatnya semakin terasah, ketika bergabung dengan SSB Mitra Surabaya pada 2007, saat itu Evan masih berusia 12 tahun. Di lapangan hijau, ia berperan sebagai gelandang. Meski postur tubuhnya mungil, daya jelajahnya sangat tinggi. Evan juga dikenal sebagai gelandang yang memiliki tenaga ekstra. Mitra Surabaya, salah satu klub yang berada dalam naungan kompetisi internal PSSI Surabaya, menjadi tim pertama yang dibela oleh Evan. Penampilan gemilangnya bersama Mitra, membuat namanya termasuk dalam skuad Surabaya untuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) III Jatim 2011. Selain itu, ia juga tercatat sebagai pemain tim Divisi II, Surabaya Muda. Evan menyandang ban kapten Tim Nasional (Timnas) U-17 Indonesia, sekaligus sukses mengantar Garuda Muda menjuarai HKFA International Youth Invitation Tournamen di Hongkong, awal 2012. Pada 2012 Evan terpilih sebagai wakil Indonesia dalam ajang pencarian bakat bertajuk ‘The Chance’, yang disponsori oleh salah satu apparel terkenal. Ia kemudian terbang ke Barcelona, menyisihkan ratusan ribu pemain muda lainnya di Indonesia. Di Barcelona, Evan mendapat pelatihan dan arahan langsung dari eks pelatih Barcelona, Pep Guardiola. Tahun 2013 Evan Dimas dipercaya sebagai kapten Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 dan mengantarkan garuda muda menjadi juara. Tak lama setelah berhasil menjuarai piala AFF U-19, Evan Dimas dan garuda muda lainnya kembali berlaga di piala AFC U-19. Laga perdana mereka melawan Laos pada 8 Oktober 2013 berakhir manis, Timnas U-19 menang telak atas laos 4-0, Evan Dimas menyumbang satu goal dalam laga itu. Dalam laga kualifikasi piala Asia U-19 berikutnya melawan Korea Selatan, Evan dimas membuat Hattrick, mencetak 3 goal, Timnas U-19 mengalahkan juara bertahan Piala Asia 11 kali, Korea Selatan dengan skor 3-2, membuat Timnas U-19 menjadi Juara Group G Kualifikasi AFC U-19 dan mengantarkan Timnas U-19 ke Piala Asia U-19 2014 Oktober mendatang di Myanmar.

Read more at http://uniqpost.com/profil/evan-dimas/
Evan lahir di Surabaya 13 Maret 1995, merupakan anak dari pasangan Condro Darmono dan Ana. Ayahnya bekerja sebagai tenaga security di salah satu komplek perumahan elit di kawasan Surabaya Barat. Evan menyelesaikan proses belajarnya di SMA Shafta Lontar Citra Surabaya. Ia pertama kali tekun bermain sepakbola sejak kelas 4 Sekolah Dasar (SD). Ia sempat menimba ilmu di SSB Sasana Bhakti (Sakti) bersama saudara sepupunya, Feri Ariawan. Bakatnya semakin terasah, ketika bergabung dengan SSB Mitra Surabaya pada 2007, saat itu Evan masih berusia 12 tahun. Di lapangan hijau, ia berperan sebagai gelandang. Meski postur tubuhnya mungil, daya jelajahnya sangat tinggi. Evan juga dikenal sebagai gelandang yang memiliki tenaga ekstra. Mitra Surabaya, salah satu klub yang berada dalam naungan kompetisi internal PSSI Surabaya, menjadi tim pertama yang dibela oleh Evan. Penampilan gemilangnya bersama Mitra, membuat namanya termasuk dalam skuad Surabaya untuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) III Jatim 2011. Selain itu, ia juga tercatat sebagai pemain tim Divisi II, Surabaya Muda. Evan menyandang ban kapten Tim Nasional (Timnas) U-17 Indonesia, sekaligus sukses mengantar Garuda Muda menjuarai HKFA International Youth Invitation Tournamen di Hongkong, awal 2012. Pada 2012 Evan terpilih sebagai wakil Indonesia dalam ajang pencarian bakat bertajuk ‘The Chance’, yang disponsori oleh salah satu apparel terkenal. Ia kemudian terbang ke Barcelona, menyisihkan ratusan ribu pemain muda lainnya di Indonesia. Di Barcelona, Evan mendapat pelatihan dan arahan langsung dari eks pelatih Barcelona, Pep Guardiola. Tahun 2013 Evan Dimas dipercaya sebagai kapten Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 dan mengantarkan garuda muda menjadi juara. Tak lama setelah berhasil menjuarai piala AFF U-19, Evan Dimas dan garuda muda lainnya kembali berlaga di piala AFC U-19. Laga perdana mereka melawan Laos pada 8 Oktober 2013 berakhir manis, Timnas U-19 menang telak atas laos 4-0, Evan Dimas menyumbang satu goal dalam laga itu. Dalam laga kualifikasi piala Asia U-19 berikutnya melawan Korea Selatan, Evan dimas membuat Hattrick, mencetak 3 goal, Timnas U-19 mengalahkan juara bertahan Piala Asia 11 kali, Korea Selatan dengan skor 3-2, membuat Timnas U-19 menjadi Juara Group G Kualifikasi AFC U-19 dan mengantarkan Timnas U-19 ke Piala Asia U-19 2014 Oktober mendatang di Myanmar.

Read more at http://uniqpost.com/profil/evan-dima

Asal Mula Terbentuk nya Chelsea Football Club :)


Chelsea F.C. (Chelsea Football Club), juga dikenal sebagai The Blues atau sebelumnya sebagaiThe Pensioners (London F.C.), adalah sebuah klub sepak bola Inggris yang bermain di Liga Utama Inggris dan bermarkas di kota London. Klub ini didirikan oleh H.A. Mears pada tahun1905, dan memiliki lapangan sendiri yang dapat menampung sekitar 42.360 penonton, bertempat di Fulham, London Barat.
Chelsea sudah menghabiskan banyak sejarah dalam dunia sepak bola Inggris, dan mengalami kesuksesan sebanyak dua periode, sepanjang tahun 1960-an dan awal 1970-an, kemudian pada akhir 1990-an hingga saat ini. Chelsea telah memenangi tiga gelar Liga Utama Inggris (1954-55, 2004-05, 2005-06), lima Piala FA (1970, 1997, 2000, 2007, 2009), empat Piala Liga (1965, 1998, 2005, 2007), dan dua Piala Winners (1971, 1998).
Manajer pertama adalah John Roberson (1905-1906). Chelsea menjuarai Liga Utama Inggris (Premiership) pada tahun 1955 pada masa jabatan Ted Drake sebagai manajer.
Chelsea kembali menjadi juara Liga Utama Inggris 50 kemudian, yaitu pada tahun 2005, pada masa jabatan manajer Jose Mourinho (2004 - 2007), yang saat itu mendapat dukungan penuh dari pemilik milyader minyak berkebangsaan Rusia, Roman Abramovich.
Pada tahun yang sama (2005), Chelsea juga menjuarai Piala Carling dengan mengalahkanLiverpool. Selanjutnya di tahun 2006, Chelsea kembali berhasil menjuarai Liga Utama Inggris. Dan pada tahun 2007, Chelsea juga kembali berhasil menjuarai Piala Carling setelah mengalahkan Arsenal 2-1 dan menjadi juara Piala FA setelah mengalahkan Manchester United 1-0 lewat babak perpanjangan waktu.
Tapi karena beberapa penampilan yang buruk pada awal kompetisi 2007/2008 ditambah dengan ketidak sesuaian dengan sang pemilik, akhirnya Jose Mourinho mengundurkan diri dari jabatan manager, dan kemudian digantikan oleh Avram Grant mantan manajer tim nasional Israel.
Diawal masa kepelatihan Grant, banyak kalangan yang memandangnya sebelah mata. Meski demikian, Avram Grant mampu membawa Chelsea menjadi treble runner-up yaitu diajang Piala Carling sebelum dikalahkan Tottenham Hotspur dengan skor 2-1. Disusul menjadi runner-up Liga Utama Inggris dibawah Manchester United dan menjadi runner-up di ajang Liga Championssetelah kalah adu penalti 6-5 dari Manchester United. Namun prestasi tersebut dianggap tidak cukup baik sehingga Grant terpaksa dipecat di akhir musim.
Pada akhir bulan Januari 2009 Chelsea menggantikan Avram grant dengan Luiz Felipe Scolari. Pelatih asal Brazil itu juga tidak mampu memberikan prestasi yang memuaskan bagi Roman Abrahamovich. Sehingga pada akhir April 2009 mengalami nasib yang sama dengan Grant. Dan selanjutnya, posisi kosong manajer Chelsea di isi sementara oleh pelatih Timnas Rusia Guus Hiddink, dengan kontrak sampai akhir musim 2008-2009. Pada akhir bulan Mei, Guus Hiddink memberikan kenangan manis pada Chelsea yaitu berupa Piala FA sebelum meninggalkan Chelsea.
Kemudian diawal kompetisi 2009-2010, Chelsea mengontrak pelatih klub besar Italy AC Milan yaitu Carlo Ancelotti mengisi jabatan manejer yang kontraknya akan habis pada akhir musim 2011-2012.
Chelsea memiliki beberapa pemain-pemain Inggris yang dianggap terbaik saat ini, di antaranya yaitu John Terry (kapten), Frank Lampard, danAshley Cole.

Hansamu Yama Pranata & Muhammad Sahrul Kurniawan : Dinding Pertahanan Timnas Indonesia U-19



Lini pertahanan yang solid adalah salah satu kunci keberhasilan tim nasional sepak bola Indonesia U-19. Selama babak Kualifikasi Piala AFC U-19 2014, mereka hanya kebobolan dua gol dari tiga laga, dua gol tersebut diderita saat melawan Korea Selatan pada laga terakhir babak kualifikasi. Sementara dalam gelaran Piala AFF U-19, Indonesia kebobolan lima kali dari total tujuh laga yang dimainkan. Secara total, mereka hanya menderita kebobolan sebanyak tujuh gol dari 10 laga resmi terakhir yang dimainkan. Dari total 10 laga tersebut, lima di antaranya bahkan diukir dengan cleansheet alias tidak kebobolan. 

Meski sekadar angka, namun hal ini cukup menunjukkan solidnya pertahanan Indonesia yang digalang oleh empat bek sejajar. Kuartet yang dihuni I Putu Gede Juni Antara, Muhammad Fatchu Rahman, Muhammad Sahrul Kurniawan dan Hansamu Yama Pranata bersama kiper Ravi Murdianto tidak pelak menjadi aktor utama dalam lini pertahanan kolektif yang diusung pelatih Indra Sjafri. Pembagian tugas juga berjalan rapi. Misalnya saat Fatchu Rahman yang lebih agresif menyerang dari sisi kiri, Putu Gede tetap statis pada posisinya untuk melapis duet bek tengah.

Namun sebenarnya pertahanan tim nasional U-19 tidak sekadar mengandalkan kuartet bek, melainkan nyaris seluruh pemain. Dua penyerang sayap Ilham Udin dan Maldini Pali kerap ditugaskan untuk tracking back atau turun membantu pertahanan melapis para bek sayap. Hargianto dan Zulfiandi juga menjadi tembok kokoh pertama yang membendung serangan lawan dari lini tengah, begitupun Evan Dimas yang sering turun menjemput bola dan bertarung dengan gelandang lawan.

Lebih jauh lagi, penyerang Muchlis Hadi juga kerap berfungsi sebagai defensive forward yang ditugasi mengganggu lawan dan melakukan pelanggaran jika perlu untuk memperlambat serangan lawan dan memberi waktu pada lini pertahanan untuk menjaga bentuk. Dengan kolektivitas inilah pertahanan tim nasional Indonesia berfungsi.

Duet bek tengah yang kokoh bagaikan batu karang tetaplah dibutuhkan, meski kolektivitas tetap berjalan. Tim nasional Indonesia U-19 memiliki duet kokoh pada diri Muhammad Sahrul Kurniawan dan Hansamu Yama Pranata. Kekokohan dan kekompakan mereka menjadikan lini belakang sulit ditembus.

Muhammad Sahrul Kurniawan menjadi sosok low profile yang relatif jauh dari sorotan. Ia bermain tenang, bersih dan konsisten. Ketenangannya inilah yang sempat menjadikan lini pertahanan limbung, misalnya saat ia absen karena cedera. Stok bek tengah yang tipis di tim nasional bahkan kerap memaksa Indra Sjafri menggeser Putu Gede ke sentral pertahanan ketika salah satu dari Sahrul Kurniawan dan Hansamu absen.  

Kisah perjalanan Sahrul juga unik, menginspirasi namun sekaligus memperlihatkan kealpaan federasi dalam pembinaan. Pelatih Indra Sjafri menemukan pemain asal Ngawi ini dari informasi yang didapat dari seorang tukang ojek. Dari informasi inilah Indra Sjafri meminta pelatih Persinga Ngawi untuk menurunkannya dan memang Sahrul tampil bagus sehingga meyakinkan Indra Sjafri untuk menyeleksinya. Cerita semacam ini tentu saja menarik, namun semestinya seorang pelatih tidak perlu sampai terjun langsung mencari pemain hingga ke seluruh pelosok wilayah tanah air jika saja federasi memiliki pembinaan pemain muda yang sistematis dan kompetisi berjenjang yang berkelanjutan.

Sementara itu Hansamu adalah sosok bek tengah dengan postur atletis bertinggi 180 cm, termasuk kokoh untuk ukuran pemain Indonesia. Kemampuan duel udara pemain asal Mojokerto yang juga tergabung dalam tim nasional SAD yang berkompetisi di Uruguay ini juga kerap diandalkan dalam situasi bola mati seperti tendangan penjuru. Bersama Sahrul, Hansamu juga berperan dalam skema serangan tim nasional, meski tugas utama mereka adalah menghalau serangan lawan dan melindungi gawang.

Mereka dapat dikatakan memberi impresi bagus dan menjanjikan sebagai tembok pertahanan masa depan Indonesia. Tidak hanya kokoh dalam bertahan, mereka juga memiliki syarat yang umumnya dimiliki oleh bek tengah modern, yaitu kemampuan dan ketenangan dalam mengolah bola. Kemampuan ini sangat penting dalam strategi menyerang dengan umpan-umpan pendek dari bawah yang diinginkan Indra Sjafri. Strategi tersebut tidak akan berjalan jika para pemain belakang tidak tenang dan terburu-buru melepas bola langsung ke depan, hal yang jamak terlihat dalam tim nasional senior. Para pemain tim nasional senior sendiri tidak dapat disalahkan mengingat pola permainan semacam itu telah terbentuk melalui kompetisi.

Namun demikian, duet yang masih berusia 18 tahun ini bukannya tanpa cela. Penempatan posisi dan konsentrasi masih harus ditingkatkan, sementara kesalahan individual juga harus diminimalkan. Positioning dan kemampuan membaca permainan perlu ditingkatkan untuk menghalau umpan-umpan terobosan maupun umpan silang yang dilancarkan lawan.

Dari tujuh kali kebobolan yang diderita, dua diantaranya berasal dari situasi bola mati yang dimanfaatkan lawan dengan sundulan, yaitu saat melawan Vietnam pada penyisihan Piala AFF U-19 dan melawan Korea Selatan dalam Kualifikasi Piala AFC 2014. Sebuah gol dari umpan silang juga diderita kala menghadapi Thailand pada penyisihan Piala AFF U-19, sementara sisanya mereka kebobolan lewat skema open play dan serangan balik cepat lawan.

Mereka juga perlu mengurangi pelanggaran-pelanggaran yang tidak perlu, misalnya yang terjadi pada gol penalti Korea Selatan. Pengendalian emosi juga diperlukan agar terehindar dari hukuman kartu yang malah merugikan tim. Terakhir, kedalaman posisi bek sentral masih menjadi pekerjaan rumah agar tercipta kompetisi positif di antara mereka, sekaligus menghindari sindrom kebintangan yang dapat timbul akibat pemain merasa tak tergantikan. Hal ini tentunya sudah disadari betul oleh Indra Sjafri, apalagi tahun depan mereka akan menghadapi lawan-lawan yang lebih tangguh pada ajang Piala AFC 2014 di Myanmar.

Selagi usia masih muda dan perjalanan karir masih panjang, ruang untuk perbaikan tentu saja sangat terbuka bagi mereka, tergantung bagaimana memanfaatkannya saja.

Evan Dimas 0 Nama Lengkap : Evan Dimas Darmono Alias: Evan Dimas Tanggal Lahir: 13 Maret 1995 Tempat Lahir: Surabaya Zodiac : Aries Kebangsaan: Indonesia Posisi Gelandang Ayah: Condro Darmono Ibu: Ana Biografi Evan lahir di Surabaya 13 Maret 1995, merupakan anak dari pasangan Condro Darmono dan Ana. Ayahnya bekerja sebagai tenaga security di salah satu komplek perumahan elit di kawasan Surabaya Barat. Evan menyelesaikan proses belajarnya di SMA Shafta Lontar Citra Surabaya. Ia pertama kali tekun bermain sepakbola sejak kelas 4 Sekolah Dasar (SD). Ia sempat menimba ilmu di SSB Sasana Bhakti (Sakti) bersama saudara sepupunya, Feri Ariawan. Bakatnya semakin terasah, ketika bergabung dengan SSB Mitra Surabaya pada 2007, saat itu Evan masih berusia 12 tahun. Di lapangan hijau, ia berperan sebagai gelandang. Meski postur tubuhnya mungil, daya jelajahnya sangat tinggi. Evan juga dikenal sebagai gelandang yang memiliki tenaga ekstra. Mitra Surabaya, salah satu klub yang berada dalam naungan kompetisi internal PSSI Surabaya, menjadi tim pertama yang dibela oleh Evan. Penampilan gemilangnya bersama Mitra, membuat namanya termasuk dalam skuad Surabaya untuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) III Jatim 2011. Selain itu, ia juga tercatat sebagai pemain tim Divisi II, Surabaya Muda. Evan menyandang ban kapten Tim Nasional (Timnas) U-17 Indonesia, sekaligus sukses mengantar Garuda Muda menjuarai HKFA International Youth Invitation Tournamen di Hongkong, awal 2012. Pada 2012 Evan terpilih sebagai wakil Indonesia dalam ajang pencarian bakat bertajuk ‘The Chance’, yang disponsori oleh salah satu apparel terkenal. Ia kemudian terbang ke Barcelona, menyisihkan ratusan ribu pemain muda lainnya di Indonesia. Di Barcelona, Evan mendapat pelatihan dan arahan langsung dari eks pelatih Barcelona, Pep Guardiola. Tahun 2013 Evan Dimas dipercaya sebagai kapten Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 dan mengantarkan garuda muda menjadi juara. Tak lama setelah berhasil menjuarai piala AFF U-19, Evan Dimas dan garuda muda lainnya kembali berlaga di piala AFC U-19. Laga perdana mereka melawan Laos pada 8 Oktober 2013 berakhir manis, Timnas U-19 menang telak atas laos 4-0, Evan Dimas menyumbang satu goal dalam laga itu. Dalam laga kualifikasi piala Asia U-19 berikutnya melawan Korea Selatan, Evan dimas membuat Hattrick, mencetak 3 goal, Timnas U-19 mengalahkan juara bertahan Piala Asia 11 kali, Korea Selatan dengan skor 3-2, membuat Timnas U-19 menjadi Juara Group G Kualifikasi AFC U-19 dan mengantarkan Timnas U-19 ke Piala Asia U-19 2014 Oktober mendatang di Myanmar.

Read more at http://uniqpost.com/profil/evan-dimas/
Nama Lengkap : Evan Dimas Darmono Alias: Evan Dimas Tanggal Lahir: 13 Maret 1995 Tempat Lahir: Surabaya Zodiac : Aries Kebangsaan: Indonesia Posisi Gelandang Ayah: Condro Darmono Ibu: Ana Biografi Evan lahir di Surabaya 13 Maret 1995, merupakan anak dari pasangan Condro Darmono dan Ana. Ayahnya bekerja sebagai tenaga security di salah satu komplek perumahan elit di kawasan Surabaya Barat. Evan menyelesaikan proses belajarnya di SMA Shafta Lontar Citra Surabaya. Ia pertama kali tekun bermain sepakbola sejak kelas 4 Sekolah Dasar (SD). Ia sempat menimba ilmu di SSB Sasana Bhakti (Sakti) bersama saudara sepupunya, Feri Ariawan. Bakatnya semakin terasah, ketika bergabung dengan SSB Mitra Surabaya pada 2007, saat itu Evan masih berusia 12 tahun. Di lapangan hijau, ia berperan sebagai gelandang. Meski postur tubuhnya mungil, daya jelajahnya sangat tinggi. Evan juga dikenal sebagai gelandang yang memiliki tenaga ekstra. Mitra Surabaya, salah satu klub yang berada dalam naungan kompetisi internal PSSI Surabaya, menjadi tim pertama yang dibela oleh Evan. Penampilan gemilangnya bersama Mitra, membuat namanya termasuk dalam skuad Surabaya untuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) III Jatim 2011. Selain itu, ia juga tercatat sebagai pemain tim Divisi II, Surabaya Muda. Evan menyandang ban kapten Tim Nasional (Timnas) U-17 Indonesia, sekaligus sukses mengantar Garuda Muda menjuarai HKFA International Youth Invitation Tournamen di Hongkong, awal 2012. Pada 2012 Evan terpilih sebagai wakil Indonesia dalam ajang pencarian bakat bertajuk ‘The Chance’, yang disponsori oleh salah satu apparel terkenal. Ia kemudian terbang ke Barcelona, menyisihkan ratusan ribu pemain muda lainnya di Indonesia. Di Barcelona, Evan mendapat pelatihan dan arahan langsung dari eks pelatih Barcelona, Pep Guardiola. Tahun 2013 Evan Dimas dipercaya sebagai kapten Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 dan mengantarkan garuda muda menjadi juara. Tak lama setelah berhasil menjuarai piala AFF U-19, Evan Dimas dan garuda muda lainnya kembali berlaga di piala AFC U-19. Laga perdana mereka melawan Laos pada 8 Oktober 2013 berakhir manis, Timnas U-19 menang telak atas laos 4-0, Evan Dimas menyumbang satu goal dalam laga itu. Dalam laga kualifikasi piala Asia U-19 berikutnya melawan Korea Selatan, Evan dimas membuat Hattrick, mencetak 3 goal, Timnas U-19 mengalahkan juara bertahan Piala Asia 11 kali, Korea Selatan dengan skor 3-2, membuat Timnas U-19 menjadi Juara Group G Kualifikasi AFC U-19 dan mengantarkan Timnas U-19 ke Piala Asia U-19 2014 Oktober mendatang di Myanmar. Foto Evan Dimas Evan Dimas Evan Dimas Evan Dimas Evan Dimas Berita - Media Sosial Twitter: @vhandimaz Profil Terkait maldini-pali-1 Maldini Pali putu-gede-juni-antara-1 Putu Gede Juni Antara indra-sjafri-2 Indra Sjafri Diskusi Wed, 27 Nov 2013 Advertisement Advertisement Advertisement Advertisement

Read more at http://uniqpost.com/profil/evan-dimas/
Nama Lengkap : Evan Dimas Darmono Alias: Evan Dimas Tanggal Lahir: 13 Maret 1995 Tempat Lahir: Surabaya Zodiac : Aries Kebangsaan: Indonesia Posisi Gelandang Ayah: Condro Darmono Ibu: Ana Biografi Evan lahir di Surabaya 13 Maret 1995, merupakan anak dari pasangan Condro Darmono dan Ana. Ayahnya bekerja sebagai tenaga security di salah satu komplek perumahan elit di kawasan Surabaya Barat. Evan menyelesaikan proses belajarnya di SMA Shafta Lontar Citra Surabaya. Ia pertama kali tekun bermain sepakbola sejak kelas 4 Sekolah Dasar (SD). Ia sempat menimba ilmu di SSB Sasana Bhakti (Sakti) bersama saudara sepupunya, Feri Ariawan. Bakatnya semakin terasah, ketika bergabung dengan SSB Mitra Surabaya pada 2007, saat itu Evan masih berusia 12 tahun. Di lapangan hijau, ia berperan sebagai gelandang. Meski postur tubuhnya mungil, daya jelajahnya sangat tinggi. Evan juga dikenal sebagai gelandang yang memiliki tenaga ekstra. Mitra Surabaya, salah satu klub yang berada dalam naungan kompetisi internal PSSI Surabaya, menjadi tim pertama yang dibela oleh Evan. Penampilan gemilangnya bersama Mitra, membuat namanya termasuk dalam skuad Surabaya untuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) III Jatim 2011. Selain itu, ia juga tercatat sebagai pemain tim Divisi II, Surabaya Muda. Evan menyandang ban kapten Tim Nasional (Timnas) U-17 Indonesia, sekaligus sukses mengantar Garuda Muda menjuarai HKFA International Youth Invitation Tournamen di Hongkong, awal 2012. Pada 2012 Evan terpilih sebagai wakil Indonesia dalam ajang pencarian bakat bertajuk ‘The Chance’, yang disponsori oleh salah satu apparel terkenal. Ia kemudian terbang ke Barcelona, menyisihkan ratusan ribu pemain muda lainnya di Indonesia. Di Barcelona, Evan mendapat pelatihan dan arahan langsung dari eks pelatih Barcelona, Pep Guardiola. Tahun 2013 Evan Dimas dipercaya sebagai kapten Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 dan mengantarkan garuda muda menjadi juara. Tak lama setelah berhasil menjuarai piala AFF U-19, Evan Dimas dan garuda muda lainnya kembali berlaga di piala AFC U-19. Laga perdana mereka melawan Laos pada 8 Oktober 2013 berakhir manis, Timnas U-19 menang telak atas laos 4-0, Evan Dimas menyumbang satu goal dalam laga itu. Dalam laga kualifikasi piala Asia U-19 berikutnya melawan Korea Selatan, Evan dimas membuat Hattrick, mencetak 3 goal, Timnas U-19 mengalahkan juara bertahan Piala Asia 11 kali, Korea Selatan dengan skor 3-2, membuat Timnas U-19 menjadi Juara Group G Kualifikasi AFC U-19 dan mengantarkan Timnas U-19 ke Piala Asia U-19 2014 Oktober mendatang di Myanmar. Foto Evan Dimas Evan Dimas Evan Dimas Evan Dimas Evan Dimas Berita - Media Sosial Twitter: @vhandimaz Profil Terkait maldini-pali-1 Maldini Pali putu-gede-juni-antara-1 Putu Gede Juni Antara indra-sjafri-2 Indra Sjafri Diskusi Wed, 27 Nov 2013 Advertisement Advertisement Advertisement Advertisement

Read more at http://uniqpost.com/profil/evan-dimas/
Nama Lengkap : Evan Dimas Darmono Alias: Evan Dimas Tanggal Lahir: 13 Maret 1995 Tempat Lahir: Surabaya Zodiac : Aries Kebangsaan: Indonesia Posisi Gelandang Ayah: Condro Darmono Ibu: Ana Biografi Evan lahir di Surabaya 13 Maret 1995, merupakan anak dari pasangan Condro Darmono dan Ana. Ayahnya bekerja sebagai tenaga security di salah satu komplek perumahan elit di kawasan Surabaya Barat. Evan menyelesaikan proses belajarnya di SMA Shafta Lontar Citra Surabaya. Ia pertama kali tekun bermain sepakbola sejak kelas 4 Sekolah Dasar (SD). Ia sempat menimba ilmu di SSB Sasana Bhakti (Sakti) bersama saudara sepupunya, Feri Ariawan. Bakatnya semakin terasah, ketika bergabung dengan SSB Mitra Surabaya pada 2007, saat itu Evan masih berusia 12 tahun. Di lapangan hijau, ia berperan sebagai gelandang. Meski postur tubuhnya mungil, daya jelajahnya sangat tinggi. Evan juga dikenal sebagai gelandang yang memiliki tenaga ekstra. Mitra Surabaya, salah satu klub yang berada dalam naungan kompetisi internal PSSI Surabaya, menjadi tim pertama yang dibela oleh Evan. Penampilan gemilangnya bersama Mitra, membuat namanya termasuk dalam skuad Surabaya untuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) III Jatim 2011. Selain itu, ia juga tercatat sebagai pemain tim Divisi II, Surabaya Muda. Evan menyandang ban kapten Tim Nasional (Timnas) U-17 Indonesia, sekaligus sukses mengantar Garuda Muda menjuarai HKFA International Youth Invitation Tournamen di Hongkong, awal 2012. Pada 2012 Evan terpilih sebagai wakil Indonesia dalam ajang pencarian bakat bertajuk ‘The Chance’, yang disponsori oleh salah satu apparel terkenal. Ia kemudian terbang ke Barcelona, menyisihkan ratusan ribu pemain muda lainnya di Indonesia. Di Barcelona, Evan mendapat pelatihan dan arahan langsung dari eks pelatih Barcelona, Pep Guardiola. Tahun 2013 Evan Dimas dipercaya sebagai kapten Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 dan mengantarkan garuda muda menjadi juara. Tak lama setelah berhasil menjuarai piala AFF U-19, Evan Dimas dan garuda muda lainnya kembali berlaga di piala AFC U-19. Laga perdana mereka melawan Laos pada 8 Oktober 2013 berakhir manis, Timnas U-19 menang telak atas laos 4-0, Evan Dimas menyumbang satu goal dalam laga itu. Dalam laga kualifikasi piala Asia U-19 berikutnya melawan Korea Selatan, Evan dimas membuat Hattrick, mencetak 3 goal, Timnas U-19 mengalahkan juara bertahan Piala Asia 11 kali, Korea Selatan dengan skor 3-2, membuat Timnas U-19 menjadi Juara Group G Kualifikasi AFC U-19 dan mengantarkan Timnas U-19 ke Piala Asia U-19 2014 Oktober mendatang di Myanmar. Foto Evan Dimas Evan Dimas Evan Dimas Evan Dimas Evan Dimas Berita - Media Sosial Twitter: @vhandimaz Profil Terkait maldini-pali-1 Maldini Pali putu-gede-juni-antara-1 Putu Gede Juni Antara indra-sjafri-2 Indra Sjafri Diskusi Wed, 27 Nov 2013 Advertisement Advertisement Advertisement Advertisement

Read more at http://uniqpost.com/profil/evan-dimas/
Evan Dimas 0 Nama Lengkap : Evan Dimas Darmono Alias: Evan Dimas Tanggal Lahir: 13 Maret 1995 Tempat Lahir: Surabaya Zodiac : Aries Kebangsaan: Indonesia Posisi Gelandang Ayah: Condro Darmono Ibu: Ana Biografi Evan lahir di Surabaya 13 Maret 1995, merupakan anak dari pasangan Condro Darmono dan Ana. Ayahnya bekerja sebagai tenaga security di salah satu komplek perumahan elit di kawasan Surabaya Barat. Evan menyelesaikan proses belajarnya di SMA Shafta Lontar Citra Surabaya. Ia pertama kali tekun bermain sepakbola sejak kelas 4 Sekolah Dasar (SD). Ia sempat menimba ilmu di SSB Sasana Bhakti (Sakti) bersama saudara sepupunya, Feri Ariawan. Bakatnya semakin terasah, ketika bergabung dengan SSB Mitra Surabaya pada 2007, saat itu Evan masih berusia 12 tahun. Di lapangan hijau, ia berperan sebagai gelandang. Meski postur tubuhnya mungil, daya jelajahnya sangat tinggi. Evan juga dikenal sebagai gelandang yang memiliki tenaga ekstra. Mitra Surabaya, salah satu klub yang berada dalam naungan kompetisi internal PSSI Surabaya, menjadi tim pertama yang dibela oleh Evan. Penampilan gemilangnya bersama Mitra, membuat namanya termasuk dalam skuad Surabaya untuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) III Jatim 2011. Selain itu, ia juga tercatat sebagai pemain tim Divisi II, Surabaya Muda. Evan menyandang ban kapten Tim Nasional (Timnas) U-17 Indonesia, sekaligus sukses mengantar Garuda Muda menjuarai HKFA International Youth Invitation Tournamen di Hongkong, awal 2012. Pada 2012 Evan terpilih sebagai wakil Indonesia dalam ajang pencarian bakat bertajuk ‘The Chance’, yang disponsori oleh salah satu apparel terkenal. Ia kemudian terbang ke Barcelona, menyisihkan ratusan ribu pemain muda lainnya di Indonesia. Di Barcelona, Evan mendapat pelatihan dan arahan langsung dari eks pelatih Barcelona, Pep Guardiola. Tahun 2013 Evan Dimas dipercaya sebagai kapten Timnas Indonesia U-19 di Piala AFF U-19 dan mengantarkan garuda muda menjadi juara. Tak lama setelah berhasil menjuarai piala AFF U-19, Evan Dimas dan garuda muda lainnya kembali berlaga di piala AFC U-19. Laga perdana mereka melawan Laos pada 8 Oktober 2013 berakhir manis, Timnas U-19 menang telak atas laos 4-0, Evan Dimas menyumbang satu goal dalam laga itu. Dalam laga kualifikasi piala Asia U-19 berikutnya melawan Korea Selatan, Evan dimas membuat Hattrick, mencetak 3 goal, Timnas U-19 mengalahkan juara bertahan Piala Asia 11 kali, Korea Selatan dengan skor 3-2, membuat Timnas U-19 menjadi Juara Group G Kualifikasi AFC U-19 dan mengantarkan Timnas U-19 ke Piala Asia U-19 2014 Oktober mendatang di Myanmar.

Read more at http://uniqpost.com/profil/evan-dimas/

Selasa, 26 November 2013

Liga Pendidikan Indonesia SMPN 1 Barabai Tahun 2011 / 2012 :)

LPI SMPN 1 Barabai tahun 2011 / 2012 adalah Tim yang terbentuk dari siswa Smpn 1 barabai yang dilatih oleh Coach Syamsuni ( japang )
Berikut Nama2 Pemain SMPN 1 Barabai dan no punggung : Tommy Firmanda ( 1 ) Hendy Fitrianto ( 2 ) Hairani ( 3 ) M.Nofri Renaldi ( 4 ) Gusti Muhammad Wahfiudin ( 5 ) M.Azhar Syarif ( 6) M.Sa'dul Halki ( 7 ) Taufik Ridani ( 8 ) M.Amin Ridwan ( 9 ) Radiansyah ( 10 ) M.Sya'rawi ( 11 ) Okta Rusma Aditya Rahim ( 12 ) M.Budi Rifani ( 13 ) Ardianto ( 14 ) M.Rezky ( 15 ) M.Rizky Baffadal ( 16 ) M.Irwansyah ( 17 ) Nurdiansyah ( 18 ) M.Ikshan Wahyudi ( 19 ) M.Hafidzh ( 21 )

Tim SMPN 1 Barabai baru pertama kali mengikuti pertandingan resmi yang diadakan Bupati HST di stadion Murakata Mandingin , ketika itu SMPN 1 Barabai bertemu dengan lawan yang cukup bisa dibilang mudah yaitu Mtsn Walangku , dan dimenangkan oleh Smpn 1 Barabai dengan skor 6 - 0 yang dicetak oleh Okta Rusma Aditya Rahim ( 12 ) Taufik Ridhani ( 8 ) Muhammad Budi Rifani ( 13 ) Radiansyah ( 10 ) Muhammad Azhar Syarif ( 6 ) dan Ardianto ( 14 ) yang mula2 nya cadangan juga ikut mendaftar nama di papan Top Skor :)

Pertandingan Berikut nya kami Bertemu dengan Musuh Bebuyutan yaitu Mtsn Barabai, dan dimenangkan oleh Smpn 1 barabai dengan skor 3 - 0 lewat adu penalti yang dicetak oleh Taufik Ridani , Radiansyah Dan M.Irwansyah dan kemenangan ini juga mengantarkan Smpn 1 barabai Menuju Semi final .

Dibabak Semifinal kami bertemu dengan lawan yang cukup sulit yaitu Mtsn 2 Batang alai selatan ( BAS ) , dan akhir nya Smpn 1 Kembali Menang dengar Skor 2 - 1 yang dicetak oleh M.Azhar Syarif Dan M.Irwansyah , dan smpn 1 barabai pun akhirnya masuk babak final yaitu bertemu dengan SMPN 1 Batang Alai Utara ( BAU ) yang diadakan sore hari .

Coach Syamsuni pun Telah Memutuskan Starting Line Up untuk Babak Final tanding melawan smpn 1 batang alai utara ( BAU ) , dari kiper ada Tommy Firmanda , Bek Kanan M.Nofri Renaldi , Bek tengah ada GT Muhammad Wahfiudin dan Okta Rusma Aditya Rahim , Bek Kiri M.Rizky Baffadal , Di tengah Ada sang Kapten yaitu Radiansyah yang berduet dengan Azhar Syarif , Di Sayap Kiri Ada M.Rezky , Sayap Kanan Ada M.Irwansyah , Playmaker Ada Taufik Ridani Dan di depan ada M.budi rifani .

dan pertandingan itu berakhir dengan skor 1 - 1 yang dicetak oleh M.Irwansyah dan harus dilanjutkan di babak adu penalti , di babak adu penalti pun smpn 1 barabai menang dengan skor 4 - 3 yang dicetak oleh Taufik Ridani , M.Irwansyah , M.Rezky dan penentu kemenangan smpn 1 barabai M.Azhar Syarif :) dan kemenangan ini membawa SMPN 1 Barabai Meraih Juara 1 LPI tingat SLTP / MTSN tahun 2011 / 2012 .



SMPN 1 Barabai Mengikuti Tournament Liga Pendidikan Indonesia yang Merebutkan Piala Gubernur yang diadakan Distadion 17 Mei Banjarmasin .
Berikut Nama2 Pemain SMPN 1 Barabai yang ikut serta bermain di LPI Banjarmasin 2012 dan no punggung : Tommy Firmanda ( 1 ) Wahyu Rosyidi ( 2 ) Hairani ( 3 ) M.Akmal Fremmuzar Pratama ( 4 ) Hendy Fitrianto ( 6 ) M.Fiqri Ramadani ( 7 ) Taufik Ridani ( 8 ) M.Amin Ridwan ( 9 ) Radiansyah ( 10 ) Nurdiansyah ( 11 ) Yusril Ihza Mahendra ( 12 ) Sigit Tahjuda Hakim ( 13 ) Abdul Latif ( 14 ) M.Fikri Azmi ( 15 ) M.Rizky Baffadal ( 16 ) M.Irwansyah ( 17 ) M.Nofri Renaldi ( 18 ) dan pemain Baru pindahan dari Bogor Multazam ( 19 )

Smpn 1 barabai tergabung di group B bersama Mtsn model amuntai , Smpn 9 Banjarbaru , Smpn 1 Satui Tanah Bumbu .
Pertandingan pertama Smpn 1 Barabai Bertemu dengan juara 3 tahun lalu yaitu Mtsn Model Amuntai , dan pertandingan ini dimenangkan oleh Smpn 1 barabai Dengan Skor 1 - 0 yang dicetak oleh M.Fiqri Rahmadani .

Pertandingan Kedua Smpn 1 Barabai Bertemu Dengan juara bertahan dari Kab.Banjarbaru yaitu Smpn 9 Banjarbaru , dan pertandingan itu berakhir imbang dengan skor 1 - 1 yang dicetak oleh Multazam lewat titik Penalti .

Pertandingan Ketiga Smpn 1 Barabai Bertemu Dengan Smpn 1 satui Tanah Bumbu , dan pertandingan itu berakhir dengan skor 0 - 0 .

Smpn 1 Barabai pun masuk babak semi final dengan poin 5 dan Mtsn model amuntai ikut mendampingi dengan poin 6 :)

di babak semi final SMPN 1 Barabai Berjumpa dengan tim yang sangat sulit yaitu juara bertahan sekaligus Tuan Rumah Mtsn Mulawarman banjarmasin :)

pertandingan baru berjalan 10 menit  ketika pemain Mtsn Mulawarman bernomor punggung 7 menginjak kepala kiper Smpn 1 barabai dan itu pun tak dianggap Wasit pelanggaran , Smpn 1 barabai pun protes kepada panitia dan panitia tidak tau apa2 , akhirnya Smpn 1 barabai Didiskualifikasi karena meninggal kan pertandingan .

dan Mtsn Model amuntai pun juga kalah dengan Smpn 1 Muara Uya Tabalong dengan skor 3 - 1
akhirnya Smpn 1 barabai pun bertemu lagi dengan Mtsn Model Amuntai yang memperebutkan Juara 3 & 4 , Smpn 1 barabai pun bertanding tanpa sang kiper Tommy Firmanda karena cedera , dan Radiansyah lah yang menggantikan Posisi kiper sementara :)

pertandingan itu berakhir dengan skor 2 - 0 buat kemenangan Mtsn Model amuntai yang dicetak oleh sang kapten Andre Anur dan M.Iqbal .

Smpn 1 Barabai pun harus mengakui keunggulan mtsn model Amuntai dan harus puas menduduki tahta juara 4 :)

SELESAI ~